Tujuh Alasan Mengapa Seringkali Tidak Sempat Menulis Blog

Apa alasan saya seringkali tidak sempat menulis blog? Ehm, menulis blog yang saya maksud adalah BENAR-BENAR MENUANGKAN IDE PADA TULISAN yaaa, bukan sekedar posting artikel (dari job). Bisa aja kalian bilang kalau blog saya hampir selalu update meski isinya udah kayak etalase jualan ya hahaha. Eksternal link dimana-mana sedangkan internal linknya zonk.

Yaaah begitulah jika tujuan ngeblog agar dapur bisa tetap mengepul. Fee berapapun akan saya terima asal masih masuk akal aja hehehe.

Kalau dijabarkan satu per satu mah banyak alasan mengapa saya sering tidak sempat menulis di blog. Tetapi saya memilih tujuh alasan yang tidak terlalu lebay berikut ini dan mungkin kalian juga mengalaminya.

alasan tidak sempat nulis blog

1. Sakit

Siapa sih yang tahu kapan diri ini tertimpa musibah atau diberi cobaan oleh Tuhan. Begitupun saya yang selama tiga bulan ini mendapat cobaan berupa sakit Dermatitis Atopik. Dan ini menjadi alasan pertama saya mengapa seringkali tidak menulis blog.

Padahal sebenarnya cerita tentang saya pertama kali mengalami dermatitis ini bisa saya tulis di blog ya. Tetapi rasa malas lebih banyak menguasai sehingga ide tulisan hanya mampir di kepala tanpa bisa tertuang dalam bentuk tulisan.

Saya kekurangan motivasi menulis karena terlalu fokus dengan proses penyembuhan. Berselancar di internet untuk mencari cara agar bisa sembuh dari dematitis tanpa harus mengonsumsi obat dari dokter. Belum lagi harus olahraga rutin sambil terkena cahaya matahari agar cepat pulih.

Alhamdulillah saya berhasil sembuh dalam jangka waktu 2,5 bulan. Tapi ya gitu deh blog saya jadi terbengkalai dan tidak update lagi. Sekalinya update isinya tentang pekerjaan, huhuhu. Sedih ya tapi mau gimana lagi karena saya juga butuh dana selama masa penyembuhan.

2. Kesibukan Sehari-hari

Alasan kedua adalah saya merasa sangat sibuk dengan pekerjaan, tugas-tugas rumah, dan berbagai komitmen lainnya. Kesibukan ini sering kali membuat saya sulit menemukan waktu luang untuk duduk dan menulis blog. Saya cenderung terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang menyita sebagian besar waktu kita.

Yup, selain menjadi blogger saya adalah juragan teh poci yang harus berjualan setiap hari. Meskipun jualannya di rumah dan bisa disambi nulis blog (kalau pas sepi pembeli) tetapi kadang ya lebih banyak capeknya ketimbang semangatnya.

Saya juga ibu rumah tangga dan juga bekerja di sebuah lembaga sosial sebagai tim website dan medsos. Hal inilah yang kemudian membuat saya merasa waktu 24 jam terasa begitu singkat bahkan hanya untuk meluangkan 1-2 jam dalam mengisi blog.

Padahal jika diingat-ingat lagi sebenarnya saya punya waktu luang yang terkadang saya gunakan untuk nonton drama korea. Alasan saya sih demi kesehatan mental (me time), tetapi sebenarnya kalau waktu tersebut digunakan untuk menulis blog mungkin akan lebih efisien ya. Lantas, kapan dong nonton drakornya? Hahahaha.

3. Kurangnya Motivasi

Kurangnya motivasi menjadi alasan ketiga saya. Ketika kehidupan sehari-hari kita dipenuhi dengan tugas dan rutinitas yang monoton, kurangnya motivasi dapat menjadi kendala besar. Menulis blog memerlukan inspirasi dan semangat, dan terkadang sulit untuk menemukan motivasi ketika kita merasa lelah atau terlalu sibuk.

Beruntung saya bergabung dengan beberapa grup blogger yang pesertanya tuh blogger-blogger keren. Dari mereka saya mendapatkan motivasi untuk terus bisa menulis blog. Meskipun sebenarnya yang paling berpengaruh sih motivasi dari dalam diri ya.

4. Perasaan Tidak Percaya Diri

Beberapa orang mungkin merasa tidak percaya diri dalam kemampuan menulis mereka, saya salah satunya. Seringkali saya merasa takut bahwa tulisan saya tidak akan diminati oleh pembaca. Terkadang saya juga merasa idak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menulis tentang topik tertentu.

Perasaan tidak percaya diri inilah yang kemudian menjadi hambatan besar untuk menulis blog. Apalagi setelah membaca tulisan teman-teman blogger lainnya, rasanya kayak tulisan saya hanya remahan rengginang, hehehe.

5. Gangguan dan Ablasi Digital

Teknologi modern, meskipun memudahkan kita untuk menulis dan mempublikasikan blog, juga membawa gangguan digital yang sering menghambat produktivitas. Media sosial, email, dan aplikasi lainnya seringkali membuat kita teralihkan dari tugas menulis. Itu sebabnya seringkali kita tidak sempat menulis blog.

Hayo ngaku siapa yang kayak saya? Lagi enak-enaknya nulis blog eh sekalinya ngintip WAG keterusan gak balik lagi ke laptop. Ikutan ngobrol di WAG hingga lupa dengan apa yang mau ditulis di blog, hahaha.

6. Memiliki Terlalu Banyak Blog

Murko gak sih punya banyak blog tapi tidak bisa rutin mengisinya, hehehe. Sebenarnya gak enak juga pakai alasan “punya blog lebih dari satu” tapi gak update. Ya mu gimana lagi, punya blog lebih dari satu tuh banyak manfaatnya juga, apalagi kalau di intelifluence lagi banyak job. Paneeeeeen….

Namun, disisi lain kok kayak bumerang ya karena kayak percuma gitu punya banyak blog tapi gak update. Saya punya lebih dari 3 blog hasil dari kelas ‘ternak blog’ dan sampai sekarang masih bertahan. Sayangnya terkadang membuat saya kuwalahan, bukannya update semua tetapi malah keteteran, hiks.

7. Prioritas Lain yang Lebih Mendesak

Kadang-kadang, prioritas lain dalam hidup kita lebih mendesak daripada menulis blog. Mungkin kita memiliki tanggung jawab keluarga yang membutuhkan perhatian lebih, atau mungkin ada proyek-proyek pekerjaan yang mendesak. Dalam situasi seperti ini, menulis blog mungkin harus ditempatkan di urutan yang lebih rendah dalam daftar prioritas.

Misalnya saja saya yang punya tanggungan untuk merawat ibu mertua yang terkena stroke. Merawat ibu adalah prioritas utama dan menjadi alasan saya terkadang tidak bisa menulis blog secara rutin.

Berusaha Mengatasi Hambatan untuk Bisa Terus Berkarya dari Rumah

Tidak perlu terpuruk dalam kesedihan apalagi terlalu lama jika tidak bisa menulis blog secara rutin. Hanya saja kalau blog saya hanya berisi content placemen, saya khawatir para pembaca blog saya tidak betah. Ah, lagi-lagi cuma iklan. Padahal Kebanyakan pembaca blog saya tuh suka cerita curhatan gitu karena mungkin pernah mengalami juga.

Meskipun ada banyak alasan mengapa kita mungkin merasa sulit untuk menulis blog, penting untuk diingat bahwa menulis adalah kegiatan yang bermanfaat dan memuaskan. Beneran loh, apalagi kalau bisa dapat cuan dari blog, hehehe.

Oleh karenanya saya tidak ingin berhenti menulis walau banyak hambatan. Saya yakin bahwa setiap permasalahan pasti ada solusinya. Tinggal kita saja yang mau atau tidak mengatasi masalah tersebut.

Seperti mengatur jadwal dengan baik dan harus disiplin. Biasanya saya meluangkan waktu untuk menulis di blog tuh sebelum tidur malam atau setelah bangun tidur sebelum memulai aktivitas harian. Paling enak sih saat pagi ya ketika otak masih fresh setelah istirahat.

Saya juga berusaha mencari inspirasi dari sekitar atau bahkan pengalaman pribadi. Seperti menulis cerita tentang perjalanan usaha saya dalam berjualan Teh Poci, atau pengalaman saya sembuh dari wasir tanpa obat kimia.

Memang ya kita harus pandai-pandai memprioritaskan waktu untuk segala hal. Membuat urutan prioritas kegiatan dapat membantu kita mengejar hasrat menulis blog kita. Dengan dedikasi dan disiplin, kita dapat meluangkan waktu untuk menulis blog yang bermanfaat dan memuaskan.

Tinggalkan komentar